Sabtu, 05 Mei 2012

Pertanyaan Terpenting

    Namaku Riri, aku saat ini sedang kuliah semester akhir di sebuah universitas negeri. Aku kuliah disebuah jurusan yang cukup favorit, yaitu jurusan Kedokteran. Sebuah jurusan � yang aku yakini � dapat membuat hidupku lebih baik di masa mendatang.
    Bukan kehidupan yang hanya untukku, tetapi juga buat keluargaku yang telah susah payah mengumpulkan uang � agar aku dapat meneruskan dan meluluskan kuliahku. Kakakku juga rela untuk tidak menikah tahun ini, karena ia harus menyisihkan sebagian gajinya untuk membiayai tugas akhir dan biaya-biaya laboratoriumku yang cukup tinggi.
    Hari ini adalah hari ujian semesteranku. Mata kuliah ini diampu oleh dosen yang cukup unik, dia ingin memberikan pertanyaan-pertanyaan ujian secara lisan. �Agar aku bisa dekat dengan mahasiswa.� katanya beberapa waktu lalu.
    Satu per satu pertanyaan pun dia lontarkan, kami para mahasiswa berusaha menjawab pertanyaan itu semampu mungkin dalam kertas ujian kami. Ketakutanku terjawab hari ini, 9 pertanyaan yang dilontarkannya lumayan mudah untuk dijawab. Jawaban demi jawaban pun dengan lancar aku tulis di lembar jawabku.
    Tinggal pertanyaan ke-10.
    �Ini pertanyaan terakhir.� kata dosen itu.
    �Coba tuliskan nama ibu tua yang setia membersihkan ruangan ini, bahkan seluruh ruangan di gedung Jurusan ini !� katanya.
    Seluruh ruangan pun tersenyum. Mungkin mereka menyangka ini hanya gurauan, jelas pertanyaan ini tidak ada hubungannya dengan mata kuliah yang sedang diujikan kali ini.
    �Ini serius !� lanjut Pak Dosen yang sudah agak tua itu dengan tegas. �Kalau tidak tahu mending dikosongkan aja, jangan suka mengarang nama orang !�
    Aku tahu ibu tua itu, dia mungkin juga satu-satunya cleaning service di gedung jurusan kedokteran ini. Aku tahu dia, orangnya agak pendek, rambut putih yang selalu digelung, dan ia selalu ramah serta amat sopan dengan mahasiswa-mahasiswa di sini. Ia selalu menundukkan kepalanya saat melewati kerumunan mahasiswa yang sedang nongkrong.
    Tapi satu hal yang membuatku konyol.. aku tidak tahu namanya ! dan dengan terpaksa aku memberi jawaban �kosong� pada pertanyaan ke-10 ini.
    Ujian pun berakhir, satu per satu lembar jawaban pun dikumpulkan ke tangan dosen itu. Sambil menyodorkan kertas jawaban, aku memberanikan bertanya kepadanya kenapa ia memberi �pertanyaan aneh� itu, serta seberapa pentingkah pertanyaan itu dalam ujian kali ini.
    �Justru ini adalah pertanyaan terpenting dalam ujian kali ini� katanya. Beberapa mahasiswa pun ikut memperhatikan ketika dosen itu berbicara.
    �Pertanyaan ini memiliki bobot tertinggi dari pada 9 pertanyaan yang lainnya, jika anda tidak mampu menjawabnya, sudah pasti nilai anda hanya C atau D !�
    Semua berdecak, aku bertanya kepadanya lagi, �Kenapa Pak ?�
    Kata dosen itu sambil tersenyum, �Hanya yang peduli pada orang-orang sekitarnya saja yang pantas jadi dokter.� Ia lalu pergi membawa tumpukan kertas-kertas jawaban ujian itu.




    KIRIM/POST KE WALL ANDA ATAU TEMAN-TEMAN:

    Untuk memilih beberapa teman sekaligus, tekan tombol CTRL
    sambil menekan tombol kanan mouse.
    Jumlah yang dipilih:
    0 orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar